Friday, February 27, 2009

Moechu vol 1.. finally...

Setelah sekian lama tidak diupdate, akhirnya versi PDF dari kumpulan artikel moetopia dipublish juga. Hampir semua artikel ini tidak sempat dipost di blog ini karena... tidak sempat >__< (alasan klise) sibuk ama kerjaan dan alasan-alasan klise lainnya. (sorry ga kebayang alasan lain)

ok... inilah Moechu VOL 01. Kalau responnya bagus... mungkin.... akan ada vol 2.. entah kapan... ^^

DOWNLOAD MOECHU vol 1

kalo ada respon.. silahkan post di blog ini atau kirim email kalian ke moetopia@gmail.com

by
- Panda kurang kerjaan yang sudah mulai mengantuk saat buat post ini -

Friday, October 10, 2008

TORADORA

Tiger and Dragon..the legendary beast that equal one another


Hidup dalam kesalahpahaman dapat membuat seseorang frustasi dan membenci dirinya. Terdengar begitu desperate? Setidaknya itu yang dirasakan oleh Takasu Ryuuji ~ seorang remaja dengan tampang yang mirip seorang yakuza. Karena tampangnya itulah dia ditakuti di sekolahnya walaupun selama ini yang ia lakukan hanya diam. Sudah tidak terhitung berapa kali ia mendapat cap sebagai preman sekolah karena tampangnya yang memang terlihat sedikit sangar. Hanya beberapa orang yang dapat mengerti dan berani berada di dekatnya. Salah satunya Kitamura Yuusaku ~ teman baiknya dan Kushieda Minori ~gadis energik yang disukai oleh Ryuuji. Sudah bisa dilihat alur ceritanya?


Tunggu dulu! Jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan. Justru di sinilah semuanya dimulai. Ada satu orang lagi yang ditakuti di sekolah itu (selain Ryuuji tentunya). Dia adalah Aisaka Taiga, seorang gadis dengan perawakan kecil, imut dan mengemaskan. Eh...? apa? Kenapa ditakuti? Oh ya saya lupa menyebutkan temperamen yang sangat tinggi (disertai kemampuan bela diri dan kelincahan badannya yang memang tidak biasa) sehingga dijuluki Temori Taiga (Palmtop Tiger). Tapi di sinilah mereka bertemu. Ryuuji tidak sengaja menabrak Taiga karena ia terlalu kecil dan diakhir dengan sebuah pukulan telak yang merubuhkan Ryuuji. Sebuah awal yang sangat “berkesan” untuk perkenalan mereka bukan?

Sore harinya Ryuuji memergoki Taiga sedang mengacak-ngacak ruang kelas mereka. Ryuuji sempat menanyakan apakah Taiga baik-baik saja lalu mengambil tasnya dan bersiap-siap untuk segera pulang. Tiba-tiba Taiga menyerang Ryuuji dan berusaha merebut tas Ryuuji. Taiga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan bergegas pulang sambil berteriak “BAKA!!!”.
Malam harinya Ryuuji menemukan surat cinta Taiga di dalam tasnya. Rupanya Taiga salah memasukan surat cinta ke tas Ryuuji, yang seharusnya ia tujukan ke Yuusaku. Tapi kabar baiknya.. Taiga lupa memasukan suratnya ke dalam amplopnya. Kabar buruknya Taiga menyusup ke rumah Ryuuji di malam harinya untuk “membujuk” Ryuuji mengembalikan surat itu dan melupakan kejadian itu (dengan sebuah pedang kayu?). Di saat-saat terakhir Ryuuji diselamatkan oleh perut Taiga. Setelah memasak makanan untuk Taiga yang kelaparan. Ryuuji meminta penjelasan kepada Taiga kenapa ia menyerang dirinya. Di sinilah Taiga mengetahui kalau Ryuuji menyukai Minori ketika Ryuuji tidak sengaja mengatakannya nama gadis yang ia sukai.

Ryuuji meminta Taiga untuk merahasiakannya dan berjanji akan membantu hubungan Taiga dan Yuusaku, begitu pula sebaliknya. Apakah kolaborasi mereka berdua akan berhasil? Hehehe.. kita hanya bisa melihatnya setelah kalian melihat anime ini bukan?

Ferocious but lovable...



Pertama kali melihat anime ini, satu hal yang menarik perhatian saya adalah suara Taiga yang tidak asing lagi. Apalagi dengan suara “Urusai Urusai”nya.. yak seiyuu Aisaka Taiga adalah Kugimiya Rie yang terkenal melalui suaranya sebagai Louise (Zero no Tsukaima) dan Shana (Shakugan no Shana). Cerita yang diberikan di anime ini juga sangat menarik, dengan perpaduan love story, komedi, dan sedikit twist di setiap karakternya. Ryuuji yang bertampang preman tapi berhati hello kitty dan Taiga yang mengemaskan tapi bisa berubah menjadi seseorang yang menakutkan. Semua diramu dengan baik dalam seri ini. Tidak terlalu cepat dan juga tidak bertele-tele. Saya selalu teringat bagaimana Taiga memperlakukan Ryuuji seperti Louise memperlakukan Saito atau saat Ryuuji melihat apartemen Taiga yang berantakan (kalian harus liat wastafel Taiga yang sampai harus dimosaik...hahaha) Atau ketika taiga berusaha membujuk Ryuuji untuk melupakan kejadian memalukan itu (dengan cara yang sangat salah tentunya) dan tentu tidak ketinggalan Inko-chan (yang harus kalian lihat sendiri)

Apakah anime ini layak ditonton? Bagi saya ini salah satu anime yang tidak mungkin saya lewatkan. Apalagi setelah melihat lagu pembukaannya yang energik dan menarik. Rasanya sangat sayang kalau dilewatkan bukan?

-panda-

Thursday, September 18, 2008

ZERO NO TSUKAIMA – Princess no Rondo


ZERO NO TSUKAIMA – Princess no Rondo

The Void Mage is back!
Setelah hampir 2 tahun lamanya, akhirnya seri anime Zero no Tsukaima mencapai season ketiganya. Season ketiga dari Zero no Tsukaima berjudul “Zero no Tsukaima: Princess no Rondo” yang telah beredar sejak awal bulan Juli 2008. Louise the Zero beserta familiar miliknya, Saito Hiraga kembali melanjutkan kisah petualangan mereka dalam season ketiga ini.

Tsukaima no Kokuin…
Plot cerita dalam season ketiga ini dilanjutkan dari akhir season kedua pada Zero no Tsukaima: Futatsuki no Kishi. Dalam season ketiga ini dikisahkan bahwa rune “Gandalfr” yang ada di tangan Saito tiba-tiba secara misterius menghilang. Hal ini membuat Saito menjadi seorang manusia normal dan tidak lagi menjadi familiar milik Louise. Kemudian Louise dan Saito mendapat panggilan dari Queen Henrietta untuk datang ke kastil. Di dalam perjalanan mereka diserang oleh Sheffield, seorang mage yang ternyata adalah familiar milik seorang void mage. Ternyata diketahui bahwa selain Louise masih ada orang lain yang sama-sama mempunyai kekuatan sebagai void mage. Untungnya serangan dari Sheffield berhasil digagalkan oleh Louise dan Saito meskipun Saito tidak mempunyai kekuatan Gandalfr miliknya.

Setelah tiba di kastil, Henrietta menawarkan Saito untuk menjadi seorang “chevalier”. Namun Saito menolak dengan alasan karena sekarang ini ia tidak mempunyai kekuatan familiar-nya seperti dulu. Oleh karena hal ini, Louise dan Saito berangkat mencari Tiffania yang dahulu pernah menyelamatkan nyawa Saito di season kedua. Mereka percaya bahwa kematian dan kebangkitan kembali Saito mempunyai hubungan dengan hilangnya rune Gandalfr di tangan Saito…

Viva Boobs-Revolution!
Episode pertama dari Zero no Tsukaima: Princess no Rondo memberikan impresi yang cukup baik jika dibandingkan pada season kedua dahulu. Inti cerita pada season kedua dahulu menjadi sangat minim dan lebih mementingkan fan-service tanpa adanya alur cerita yang jelas atau pun seru untuk diikuti. Untungnya dalam season ketiga ini perkembangan cerita Louise dan Saito menjadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terlihat dalam season ketiga ini plot story akan lebih diperbaiki dan tidak terlalu mengekspos fan-service yang berlebihan daripada sebelumnya.

Namun bukan namanya Zero no Tsukaima kalau tidak ada fan-service dalam anime ini. Memang cerita dalam season ketiga ini menjadi lebih baik, tapi bukan berarti fan-service dalam season ini akan hilang. Kita masih dapat melihat perkembangan kisah cinta Louise dan Saito yang sekarang ini menjadi jauh lebih… *ehem* intim *ehem*… dibandingkan sebelumnya. Selain itu dalam season ketiga ini akan diperkenalkan Tiffania, seorang half-elf yang pernah menyelamatkan nyawa Saito sebelumnya. Dan semua fans Zero no Tsukaima tentunya pasti sudah tahu dengan kemunculan Tiffania maka rival Louise akan semakin bertambah…

by catalyst

Macross Frontier

Macross Frontier
Love, do you remember? Deculture!


Bagi para otaku penggemar anime tempo doeloe, Macross (atau lengkapnya disebut sebagai The Super Dimensional Fortress MACROSS) merupakan judul anime yang legendaris. Selain menghadirkan mecha berbentuk variable-fighter yang keren dan adegan peperangan yang seru, Macross turut menyajikan kisah cinta segitiga yang romantis (seringkali tragis) dan lantunan tembang-tembang anison evergreen yang masih tetap populer hingga sekarang seperti Ai Oboete Imasuka (Ingatkah Akan Cinta) dan Watashi no Kare wa PILOT (Cowokku Seorang Pilot). Macross juga menciptakan generasi pertama tokoh idola dalam dunia anime, yaitu Lynn Minmay, yang saat itu bahkan melejitkan nama pengisi suaranya, Iijima Mari. Filosofi unik yang menjadi ciri khas Macross adalah visi dari para creators yang mengangkat tema musik sebagai suatu bahasa universal yang mampu mempersatukan pihak yang bertikai dan menjadi jembatan bagi perdamaian.

Kini setelah kurang lebih 25 tahun berlalu, Studio Nue bersama Shoji Kawamori sebagai pencipta konsep Macross, kembali menghadirkan serial animasi terbaru yang mengusung nama Macross, berjudul Macross Frontier. Kurun waktu yang melatarbelakangi kisah terbaru ini adalah tahun 2059, 47 tahun setelah kejadian pada The Super Dimensional Fortress MACROSS. Didepiksikan bahwa pada kurun waktu tersebut, ras manusia bersama-sama ras makhluk asing Zentradi sedang mengolonisasi seluruh jagad raya. Satu diantaranya adalah dengan menggunakan wahana kolonisasi jenis terbaru, “The 25th New Macross-class Colonial Fleet : Macross Frontier”, yang sedang dalam perjalanan menuju ke pusat galaksi. Sekilas, bentuknya mengingatkan pada Colony 7 yang muncul pada serial anime Macross 7.

Macross tidak akan lengkap tanpa hadirnya seorang idola. Maka di tahun 2059 ini, seorang idola telah bangkit untuk melanjutkan semangat dan kasih sayang yang dibawakan oleh Lynn Minmay. Seorang idola yang tampil beda, dengan penampilan yang seksi nan menggairahkan namun mandiri dan perkasa, yaitu Sheryl Nome. Kita juga diperkenalkan dengan tokoh bishoujo imut nan luthu menggemaskan bernama Ranka Lee, gadis pelayan restoran chinese food yang sangat mengagumi Sheryl Nome, dan memiliki impian untuk kelak menjadi seperti sang idolanya tersebut. Yang mengejutkan adalah munculnya Saotome Alto, tokoh utama cowok yang tidak hanya berupa bishounen, tapi memang benar-benar cantik bagaikan seorang putri. Belakangan akan terungkap bahwa kecantikannya tersebut dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa dirinya adalah seorang … (fill in the blank with your guesses and watch the show for the answer, please).

On with the show, bukan Macross bila perjalanannya adem ayem tanpa masalah. Ketika Sherryl sedang bersemangat mengadakan concert tour di koloni Macross, serangan mendadak diluncurkan oleh makhluk-makhluk misterius bersandikan Victor-3 atau disebut Vajra. Serangan ini begitu keras hingga armada militer milik pemerintahan Macross Frontier pun kewalahan. Di saat yang kritis tersebut, diijinkanlah penggunaan armada militer swasta milik S. M. S. (Strategic Military Services). Munculnya Variable Fighter VF-25 Messiah saat melawan Vajra mengundang decak kagum dan rasa nostalgia tersendiri. Selain karena teknologi yang ditampilkan lebih canggih, nama Skull Squadron mengingatkan kita akan era kejayaan Hikaru Ichijyou dan Roy Focker. Sementara adegan ketika Ranka Lee menjadi the damsel in distress dan Saotome Alto sebagai the unlikely hero turut membawa aura ketegangan yang khas dan mengundang rasa penasaran.

Seperti para pendahulunya, Macross Frontier juga sarat dengan tembang-tembang yang khas. Misalnya Iteza Gogo Kyuuji Don't be late, dengan nada yang penuh semangat dan sangat cocok ditampilkan dalam adegan pertempuran melawan Vajra. Lalu Diamond Crevasse, nyanyian melankolis yang mengundang air mata, terutama bagi mereka yang patah hati. Tembang yang sungguh-sungguh menjadi suguhan istimewa adalah dilantunkannya kembali Ai Oboete Imasuka dan Watashi no Kare wa PILOT oleh Nakajima Megumi, kali ini dalam versi yang berbeda. Paduan terakhir yang sangat melegakan adalah irama-irama latar yang dipercayakan kepada Kanno Yoko, sang komposer legendaris di dunia permusikan untuk anime dan game.

Saat ini Macross Frontier telah ditayangkan di Jepang hingga episode ke-18. Mulai tampak adanya keterkaitan dengan legenda Tori no Hito (Manusia Burung) pada Macross Zero. Apa yang akan terjadi dengan koloni Macross? Apa sebenarnya Vajra? Bagaimana dengan impian Ranka Lee? Bagaimana dengan cinta segitiga yang terbentuk di antara Sheryl, Alto dan Ranka? Yang jelas, kami hanya dapat mengungkapkan perasaan kami dalam sebuah ungkapan kegembiraan ras Zentradi … YACH DECULTURE!

-by Otika

Code Geass: Lelouch of the Rebellion R2


Code Geass: Lelouch of the Rebellion R2
That’s Right! Zero is Back!!!

Sejak pertama kali diputar pada bulan Oktober 2006, Code Geass: Lelouch of the Rebellion membuat kalangan penggemar anime terpana. Kombinasi cerita yang dahsyat dan aksi mecha yang seru membawa hasil kolaborasi Clamp dan Sunrise ini ke peringkat atas industri anime. Puncaknya, pada acara Tokyo International Anime Fair 2007, pemenang Tokyo Anime Award untuk serial anime tak lain tak bukan adalah Code Geass. Dan tentu saja masih ada berbagai lagi penghargaan yang melekat pada Code Geass: serial paling populer di Annual Anime Grand Prix ke 29 yang diadakan majalah Animage, aktor suara terbaik (Jun Fukuyama, yang memerankan Lelaouch Lamperouge) pada Seiyu Awards 2007, dan seterusnya…

Tapi ada satu hal yang membuat geram fans Geass: akhir season pertamanya tidak hanya diiringi penundaan rilis episode terakhirnya dan berbagai gosip (official maupun tidak), tetapi juga menampilkan cliffhanger-ending paling mengejutkan sepanjang masa….. (setidaknya menurut saya)


Follow Up to the Most Atrocious Cliffhanger Ending Ever…
(Warning: Spoilers Ahead)

Jadi, ketika pada bulan April 2008 Code Geass: Lelouch of the Rebellion R2 mulai ditayangkan, komunitas anime serentak berdesah “Akhirnya!” Agak sulit tetapi, untuk bercerita mengenai Code Geass R2 tanpa spoiler bagi mereka yang belum menontonnya. Betapa tidak, episode pertamanya saja merupakan kejutan besar dengan plot twist yang sangat drastis. OK, tidak akan ada spoiler besar dan uraian plot cerita mendetail di sini, tetapi sekali lagi, bagi yang belum mulai menonton Code Geass R2, apa yang akan Anda lihat di bawah ini mungkin sedikit mengejutkan. You’ve been warned…

Singkat kata, di awal season 2 ini kita melihat Lelouch kembali hidup damai di Ashford Academy, didampingi adik laki-lakinya. Di sini kejanggalan mulai terlihat. Adik laki-laki? Lalu di mana Nunnaly? Dan bagaimana kelanjutan dari adegan akhir seson 1? Ternyata, Lelouch dikalahkan, dan oleh Suzaku dibawa menghadap ayahnya, Charles di Britannia, sang Emperor. Sang Emperor ternyata juga memiliki Geass, dan dengan kekuatannya ini ia menghapus ingatan Lelouch sambil menanamkan memori baru; kini Lelouch hanya Lelouch, murid di akademi Ashford yang jago catur dan sangat dekat dengan adiknya, Rolo.

Tapi tentu saja tak butuh waktu lama bagi Lelouch untuk mendapatkan kembali ingatannya, dan identitas lamanya: Zero. Ia juga dipertemukan kembali dengan C.C., Kallen, dan akhirnya membangun kembali The Order of the Black Knights (Kuro no Kishidan). Maka, usaha Zero untuk menjatuhkan kembali Britannia kembali dimulai. Uniknya, kembalinya ingatan Lelouch tidak diketahui semua orang, sehingga pemberontakan yang dipimpin Zero harus diiringi dengan sandiwara Lelouch di depan orang-orang yang sebenarnya tahu mengenai identitas gandanya di waktu yang lalu sebagai Zero, tapi belum yakin bahwa Zero yang baru ini adalah Lelouch juga.

A Worthy Successor

Walaupun mungkin tak terasa oleh semua penggemarnya, Code Geass: Lelouch of the Rebellion R2 agak berbeda dari pendahulunya. Plot cerita bergerak jauh lebih cepat. Pengenalan tokoh baru (atau mecha baru), plot twist serta elemen-elemen cerita lainnya terasa jauh lebih sering. Tidak ada kesan tergesa-gesa, dan integritas cerita masih terjaga, tapi cukup terlihat bahwa alur cerita jauh lebih cepat berbelok-belok daripada di season satu. Perubahan lain yang mungkin juga cukup terasa adalah bahwa ferederasi Cina (Chuka Renpou) kini memainkan peran yang lebih aktif.

Tak lupa, knightmare frame baru maupun versi upgrade dari yang lama semakin “Wah!” pula. Bahkan beberapa sudah menyerempet area Super Robot dengan kemampuan dan persenjataannya yang semakin dahsyat. Lihat saja misalnya, Mordred dengan kanon raksasanya (tak peduli apa kata Sunrise, knightmare frame yang satu ini jelas-jelas adalah saudara dekat Gundam Virtue dari serial Gundam 00), atau Tristan yang dapat berubah menjadi bentuk pesawat, dan Lancelot Conquista dengan perisai Core Luminous Cone-nya.

Tapi, Code Geass tetaplah Code Geass. Di samping aksi tempur antar knightmare yang seru, kisah balas dendam Lelouch alias Zero masih sarat dengan flavour anti-hero yang kental. Sementara kita terpana dengan strategi dan tipu muslihat Zero yang begitu mengejutkan, kita juga masih melihat sisi Lelouch yang penuh dendam, ambisius dan –terutama- manipulatif. Tak butuh waktu lama bagi Lelouch untuk memanfaatkan tokoh-tokoh lainnya demi kepentingannya sendiri, melalui rayuan dan janji-janji palsu (Rolo misalnya) atau intimidasi dan pemerasan (seperti Viletta Nu). Adegan-adegan yang memeperlihatkan Lelouch menyeringai puas semakin memperkuat image Lelocuh sebagai seorang maniak yang terobsesi dengan balas dendam.

Tokoh utama no. 2 –Suzaku Kururugi- di lain pihak, agak berubah. Kematian Euphemia di season 1 dan terbongkarnya identitas Zero benar-benar mengguncang ksatria yang satu ini. Tekadnya masih sama, mengubah Britannia dari dalam, dan memerdekakan Jepang. Tetapi kini ia tampak lebih dingin, penuh perhitungan, dan tegas. Satu hal yang tak berubah, ia tetap menjadi sang ksatria putih yang bertekad menjatuhkan, atau setidaknya menghentikan sang ksatria kegelapan yang sekaligus adalah –atau setidaknya pernah menjadi- teman karibnya. (Segala bentuk kemiripan kalimat terakhir tadi dengan film tertentu dengan tema rodensia terbang melawan badut benar-benar tidak disengaja…. )

Best Anime Series, 2008?

Jadi, apakah Code Geass: Lelouch of the Rebellion R2 pantas menyandang gelar tersebut? Serial anime terbaik 2008? Mungkin. Tidak sekedar melepaskan penggemar-penggemarnya dari penantian sejak epsidoe 25 season 1, R2 juga berhasil berdiri sendiri sebagai serial anime yang mantap, lengkap dengan semua elemen yang menjadikan Code Geass anime peringkat atas di masanya. Tapi apakah R2 dapat melampaui pendahulunya, dan tak lupa saingan-saingannya di season ini? Kita tunggu di akhir season ini….

by Joe

Tuesday, February 12, 2008